A. Kutipan
1. Pengertian
Kutipan
Kutipan adalah pengambilanalihan satuklimat atau lebih
dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argument dalam
tulisan itu sendiri.
Kutipan sering kita pakai dalam penulisan karya
ilmiah.Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang
tidak/belum menjadi pengetahuan umum,hasil-hasil penelitian terbaru dan
pendapat-pendapat seseorang yang tidak/belum menjadi pendapat
umum.jadi,pendapat pribadi tidk perlu dimasukkan sebagai kutipan.
2. Prinsip
Mengutip
1. Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang
salah, namun pengutip tidak
boleh memperbaikinya.
2. Dalam kutipan diperkenankan menghilangkan
bagian-bagian kutipan dengan syarat bahwa
penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan
makna.
Caranya :
1) Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu
alinea.
Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik
berspasi.
2) Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu
alinea.
Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik
berspasi sepanjang garis (dari margin kiri sampai margin kanan).
3. Jenis
Kutipan
a. Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah mengutip sesuai dengan sumber
aslinya, artinya kalimat-kalimat tidak ada yang diubah
Contoh :
Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha
untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan
akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau
pembicara (Keraf, 1983: 3).
b. Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung adalah jika mengutip dengan cara
meringkas kalimat dari sumber aslinya, namun tidak menghilangkan gagasan asli
dari sumber tersebut.
Contoh :
Seperti dikatakan oleh Gorys Keraf (1983:3) bahwa
argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca
agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan
penulis.
4. Teknik
Mengutip
1. Kutipan langsung
1) yang tidak lebih dari empat baris :
a) kutipan diintegrasikan dengan teks
b) jarak antar baris kutipan dua spasi
c) kutipan diapit dengan tanda kutip
d) sudah kutipan selesai, langsung di belakang yang
dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber darimana kutipan itu diambil, dengan
menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor
halaman tempat kutipan itu diambil.
2) yang lebih dari empat baris :
a) kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi
b) jarak antar kutipan satu spasi
c) kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea
teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka
baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
d) kutipan diapit oleh tanda kutip atau diapit tanda
kutip.
e) di belakang kutipan diberi sumber kutipan (seperti
pada 1)
2. Kutipan tak langsung
1) kutipan diintegrasikan dengan teks
2) jarak antar baris kutipan spasi rangkap
3) kutipan tidak diapit tanda kutip
4) sesudah selesai diberi sumber kutipan
3. Kutipan pada catatan kaki
Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun
kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam
teks asli.
4. Kutipan atas ucapan lisan
Kutipan harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau
sekretarisnya (bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks
sebagai kutipan langsung atau kutipan tidak langsung.
5. Kutipan dalam kutipan
Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat lagi
kutipan.
Dalam hal ini dapat ditempuh dua cara :
1) bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan
dalam kutipan dapat mempergunakan tanda kutip tungggal atau tanda kutip ganda.
2) bila kutipan asli memakai tanda kutip, kutipan dalam
kutipan mempergunakan tanda kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai
tanda kutip ganda, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip tunggal.
f. Kutipan langsung dalam materi
Kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan hinggga
perhentian terdekat, (dapat berupa koma, titik koma, atau titik) disusul dengan
sisipan penjelas siapa yang berbicara.
Contoh :
“Jelas,” kata Prof. Haryati, ”kosa kata bahasa Indonesia
banyak mengambil dari kosa kata bahasa Sansekerta.”
B. Daftar Pustaka
1. Unsur – Unsur daftar Pustaka
a. Penulis. Mencakup penulis utama, pendamping (bila ada) dan editor
(bila ada). Nama penulis umumnya terdiri dari 3 bagian : nama sendiri
(given name), nama tengah (middle name), nama keluarga (family name). Cara
penulisannya dalam daftar pustaka adalah dengan menyebutkan nama keluarga
terlebih dahulu.
b. Judul. Ditulis secara lengkap, dengan nomor edisi bila ada.
c. Fakta-fakta penerbitan. Mencakup kota tempat penerbitan buku
itu, nama enerbit dan tahun penerbitan.
2. Fungsi Daftar Pustaka
- Untuk memberikan informasi bahwa pernyataan dalam karangan itu bukan
hasil pemikiran penulis sendiri, tapi hasil pemikiran orang lain.
- Untuk memberikan informasi selengkapnya tentang sumber kutipan sehingga
dapat ditelusuri bila perlu.
- Apabila pembaca berkehendak mendalami lebih jauh pernyataan yang
dikutip, dapat membaca sendiri referensi yang menjadi sumber kutipan.
3. Sumber informasi
- Sumber informasi yang ditulis adalah sumber yang relevan yang
dibaca, diacu dalam penelitian/laporan.
- Tidak semua sumber informasi mempunyai dasar ilmiah yang dapat
diandalkan dan dipercaya.
- Sebaiknya sumber informasi yang dipakai adalah sumber primer, bukan
sekunder.
- Jika sumber primer tidak berhasil didapatkan, sumber sekunder dapat
digunakan. Penulisannya sbb : Menurut penulis1 1990 dalam penulis2 1995,
pernyataan.
- Usahakan selalu menggunakan sumber yang terbaru.
4. Penyusunan Daftar Pustaka
Penyusunan daftar pustaka dan penunjukannya pada naskah mengikuti salah
satu
dari tiga sistem berikut :
a. Nama dan Tahun (Name and Year System). Daftar pustaka disusun
secara abjad berdasarkan nama akhir penulis dan tidak dinomori. Penunjukan pada
naskah dengan nama akhir penulis diikuti tahun penerbitan.
b. Kombinasi Abjad dan Nomor (Alphabet-Number System). Pada
sistem ini cara penunjukannya dalam naskah adalah dengan memberikan nomor
sesuai dengan nomor pada daftar pustaka yang disusun sesuai abjad.
c. Sistem Nomor (Citation Number System). Kutipan pada naskah diberi
nomor berurutan dan susunan daftar pustaka mengikuti urutan seperti tercantum
pada naskah dan tidak menurut abjad.
5. Teknik Penulisan
Cara Penulisan
Daftar Pustaka Textbook (1)
1. Penulis perorangan : nama penulis (disusun balik), tahun terbit,
judul buku (cetak miring atau garisbawahi), edisi dan volume, nama penerbit,
tempat penerbit (kota), halaman yang dibaca.
2. Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor : nama penulis
(disusun balik), tahun terbit, judul karangan . Bab diikuti kata “dalam” atau
“in”, judul buku (cetak miring atau garisbawahi), nama editor, edisi, nama
penerbit, tempat penerbit (kota)
Cara Penulisan Daftar Pustaka Textbook (2)
1. Buku yang ditulis/dibuat oleh lembaga : nama lembaga, tahun terbit,
judul buku (cetak miring atau garisbawahi), edisi dan volume, nama penerbit,
tempat penerbit (kota), halaman yang dibaca.
2. Buku terjemahan : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul
buku (cetak miring atau garisbawahi), penerjemah, nama penerbit, tempat
penerbit (kota), halaman yang dibaca.
Cara Penulisan
Daftar Pustaka Jurnal dan Disertasi/Tesis (1)
1. Artikel yang disusun oleh penulis : nama penulis (disusun balik),
tahun terbit, judul artikel, nama majalah/jurnal (cetak miring atau
garisbawahi), volume majalah/jurnal diikuti tanda “:”, halaman yang dibaca.
2. Artikel yang disusun oleh lembaga : nama lembaga, tahun terbit,
judul artikel, nama majalah/jurnal (cetak miring atau garisbawahi), volume
majalah/jurnal diikuti tanda “:”, halaman yang dibaca.
Cara Penulisan
Daftar Pustaka Jurnal dan Disertasi/Tesis (2)
1. Kelompok makalah yang dipresentasikan dalam
seminar/konferensi/simposium : nama penulis (disusun balik), tahun penyajian,
judul makalah, nama forum penyajian (cetak miring atau garisbawahi), kota,
bulan dan tanggal penyajian.
2. Kelompok disertasi/tesis : nama penulis (disusun balik), tahun
terbit, judul disertasi/thesis (ceta miring atau garisbawahi), tempat
penerbitan (kota),universitas, kata “disertasi” atau “tesis”.
Cara Penulisan
Daftar Pustaka dari Internet
1. Kelompok makalah / informasi dari Internet (apabila ada nama
penulis) : nama penulis (disusun balik), tahun penyajian, judul makalah /
informasi, alamat Internet.
2. Kelompok makalah / informasi dari Internet (apabila tidak ada nama
penulis) : nama lembaga yang menulis, tahun penyajian, judul makalah /
informasi, alamat Internet.
Contoh penulisan
dari penjelasan diatas :
a. Jika acuan berupa buku maka format penulisan sebagai berikut:
Nama_Pengarang.
(Thn_Publikasi). Judul_Buku. seri. Penerbit, Kota.
Contoh:
Rusli, H.(1991).
Kewajiban-kewajiban Perusahaan di Indonesia. Huperindo, Jakarta.
Lasmana,
E.(1992). Sistem Perpajakan di Indonesia, jilid-1. Prima Kampus Grafika,
Jakarta.
Marsius,
J.(1991). Perilaku Harga Jasa Dokter di Kodya Palembang. Skripsi S1.
Universitas Sriwijaya, Palembang.
Cushing,B.E.(1991).
Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan, edisi ke-3. Terjemahan
Kosasih,R.Erlangga,Jakarta.
b. Jika acuan berupa artikel di dalam buku, maka format penulisan
sebagai berikut
Nama_Pengarang.
(Thn_Publikasi). Judul_Artikel dalam Nama_Editor(ed.) Judul_Buku. seri.
Penerbit, Kota.
Contoh:
Hedley,
C.(1971). Reading dan Language Difficultiesm dalam Wilson, J.A.R.(ed.)
Diagnosis of Learning Difficulties, pp135-156. McGraw-Hill, New-York.
c. Acuan berupa artikel di dalam majalah, format penulisannya
Nama_Pengarang.
(Thn_Publikasi). Judul_Artikel. Judul_Majalah, volume (nomor), halaman.
Contoh:
(1983). Issues
in education today. Journal of Community Studies. Vol 6(10), pp2-4.
Widodo,
J.(1993). Analisis kestabilan sistem. Jayabina, 1(1),pp16-36.
d. Referensi dari internet
Nama_penulis,
thn_edit, judul_artikel, alamat_situs
Keterangan:
Nama_Pengarang, Nama_Editor
Tulis dengan
huruf tegak. Tulis nama keluarga diikuti dengan inisial nama diri.
Contoh: Kurniawan, O., Marsius, J. dan Halim, F.A. ….
Kalau nama
pengarang tidak ada, ditulis Anonim atau Anonymous, dst
Tahun_Publikasi
Tulis di dalam
tanda kurung, akhiri dengan tanda titik. Isi dengan angka tahun publikasi. Ada
ditemui suatu publikasi yang selalu dicetak ulang walaupun edisinya sama. Untuk
kasus ini yang ditulis adalah tahun publikasi pertama kali muncul dan bukan
tahun cetak terakhir.
Judul_Buku, Judul_majalah, Judul_Artikel
Judul buku :
huruf miring, huruf kecil.
Judul artikel :
huruf tegak, huruf kecil.
Judul
majalah/jurnal : huruf miring, huruf besar-kecil.
Seri
Merupakan nomor
edisi atau nomor jilid.
Volume
Merupakan nomor
volume
Nomor
Merupakan nomor
urut terbitan di dalam tiap volume majalah atau jurnal umumnya dicirikan dengan
nomor terbitan, volume dan tahun.
Halaman
Kalau hanya satu
halaman, format: pnn. nn adalah nomor halaman. Kalau lebih dari satu halaman,
format:
ppna-ppnb. na:
nomor awal. nb: nomor akhir.
Penerbit
Merupakan nama
penerbit. Hati-hati, jangan rancu dengan nama pencetak.
Kota
Merupakan kota
tempat penerbit. Jika ada lebih dari satu nama, pilih yang pertama tertulis.
Contoh: Gombong,
Jawa Tengah
Englewood
Cliffs, N.J.