Air susu ibu
Air susu ibu
(disingkat ASI) adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi bayi
dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat. Air
susu ibu diproduksi karena pengaruh hormon prolaktin dan oksitosin setelah kelahiran bayi. Air susu
ibu pertama yang keluar disebut kolostrum atau jolong
dan mengandung banyak immunoglobulin
IgA
yang baik untuk pertahanan tubuh bayi melawan penyakit. Bila ibu tidak dapat menyusui
anaknya, harus digantikan oleh air susu dari orang lain atau susu formula
khusus. Susu sapi tidak cocok untuk bayi sebelum
berusia 1 tahun.
Pentingnya Air Susu Ibu (ASI)
ASI merupakan ‘makanan’ terbaik yang mengandung gizi paling
lengkap untuk si kecil. ASI mengandung asam lemak, laktosa, air dan asam amino
dalam kandungan yang tepat dan sesuai untuk pencernaan, perkembangan otak dan
pertumbuhan si kecil.
ASI juga mengandung beberapa mikronutrien yang dapat
membantu memperkuat daya tahan tubuh si kecil. Selain itu pemberian ASI minimal
selama 6 bulan dapat mernghindarkan si kecil dari obesitas atau kelebihan berat
badan. ASI membantu menstabilkan pertumbuhan lemak bayi sehingga nantinya akan
terhindar dari kelebihan atau kekurangan berat badan.\
Keuntungan Air Susu Ibu
1. Bayi cerdas sehat dan memiliki EQ yang baik
Jika
tidak ada suatu masalah khusus, ASI semakin di minum akan semakin bertambah
banyak, jadi tidak perlu merasa kuatir kekurangan. ASI selalu mempunyai suhu
standarnya, tingkat kesegaran yang prima dan bebas bakteri, serta mudah
dicerna. ASI mengandung berbagai macam zat antibodi yang berasal dari ibu,
memberi perlindungan terhadap berbagai sumber penularan penyakit bagi bayi.
Bayi yang minum ASI dibanding dengan bayi yang minum susu bubuk buatan, lebih
jarang terjangkit bermacam penyakit akut maupun kronis. ASI juga bisa mengikuti
pertumbuhan bayi dengan otomatis merubah komposisinya, untuk menyesuaikan
kebutuhan setiap tahap masa pertumbuhan bayi. ASI tidak mengandung jenis
protein dari benda lainnya, bisa mengurangi kemungkinan yang mengakibatkan bayi
terkena alergi. ASI mengandung komposisi gizi yang sangat dibutuhkan oleh
pertumbuhan otak bayi, uji klinis telah membuktikan bahwa bayi yang dibesarkan
dengan ASI, IQ-nya (Intellegencia Quotient) lebih tinggi. Melalui proses
menyusui, pendekatan intim antara bayi dan ibu, lebih mudah menumbuhkan EQ bayi
dalam kepercayaan diri sendiri maupun orang lain.
2. Ibu sehat cantik dan ceria
Ibu yang menyusui setelah melahirkan zat oxytoxin-nya
akan bertambah, sehingga dapat mengurangi jumlah darah yang keluar setelah
melahirkan. Kandungan dan perut bagian bawah juga lebih cepat menyusut kembali
ke bentuk normalnya. Ibu yang menyusui bisa menguras kalori lebih banyak, maka
akan lebih cepat pulih ke berat tubuh sebelum hamil. Ketika menyusui,
pengeluaran hormon muda bertambah, menyebabkan ibu dalam masa menyusui tidak
ada kerepotan terhadap masalah menstruasi, pada masa ini juga mengurangi
kemungkinan terjadinya kehamilan diluar rencana. Menyusui setelah melahirkan
dapat mempercepat pemulihan kepadatan tulang, mengurangi kemungkinan menderita
osteoporosis (keropos tulang) setelah masa menopause. Menurut statistik,
menyusui juga mengurangi kemungkinan terkena kanker indung telur dan kanker
payudara dalam masa menopause. Juga ibu yang menyusui tidak perlu bangun tengah
malam untuk mengaduk susu bubuk, ketika pergi bertamasya juga tidak perlu
membawa setumpuk botol dan kaleng susu, bukankah bisa menjadi seorang ibu yang
santai dan gembira.
3. Meringankan beban pengeluaran keluarga
ASI
tersedia secara alamiah, ibu hanya perlu menguasai gizi yang seimbang dan
cukup, tidak perlu kuatir kekurangan. Minum ASI bisa menghemat pengeluaran
tambahan tiap bulan untuk membeli susu, tidak perlu beli botol susu dan alat
untuk mensterilkan. Lagi pula bayi yang minum ASI daya tahan tubuhnya lebih
kuat, dan jarang menimbulkan efek alergi pada tubuh, sehingga jarang sakit dan
mengurangi pengeluaran biaya pengobatan.
4. Menyayangi bumi, menyukseskan perlindungan alam
ASI
bersuhu alami segar bebas bakteri, maka tak perlu dipanaskan dan disteril, bisa
mengurangi pemborosan bahan bakar, lagi pula untuk memenuhi kebutuhan susu
bubuk yang berlebihan, dunia kita membutuhkan berapa alam hijau, bahkan
menebang pohon pelindung hutan, untuk memelihara sapi perah yang lebih banyak?
Melepaskan susu bubuk dan menggunakan ASI, bisa menghemat berapa banyak sampah
botol dan kaleng susu yang dibuang? Jika setiap wanita setelah melahirkan mau
menyusui dengan ASI selama 1 tahun, tentunya akan menghemat berapa banyak pembalut
wanita?
sumber : Google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar